Foto Warga Dadiharja
Mari kita manfaatkan bulan yang penuh berkah ini dengan melakukan banyak kegiatan yang bermanfaat. Satu diantaranya adalah menyambung silaturahmi. Tak ada salahnya kan jika kita meluangkan waktu kita untuk bertemu dengan orang-orang yang kita kenal dan kita sayangi, baik itu teman, kerabat, maupun keluarga, setelah mungkin sekian lama kita terlalu sibuk dengan urusan kita masing-masing. Nah, di bulan Ramadan ini alangkah baiknya jika kita mengatur dan meluangkan waktu kita untuk bertemu mereka. Ingat, kita tak akan selamanya hidup di dunia ini. Jadi, jangan pernah menyia-nyiakan pertemuan kita dengan orang-orang yang kita sayangi.
Berbicara mengenai silaturahmi, Allah pun menganjurkan kepada kita untuk melakukan hal ini dan memberikan banyak manfaat dan keutamaan dari silaturahmi.
Manfaat Menyambung Silaturahmi di Bulan Ramadan
1. Silaturahmi Merupakan Kegiatan yang Bermanfaat di Bulan Ramadan
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa begitu banyak orang yang menyia-nyiakan waktu di bulan Ramadan ini dengan melakukan banyak kegiatan yang kurang atau tidak bermanfaat. Hal ini sangat disayangkan bukan? Bulan Ramadan yang hanya ada sekali dalam setahun ini, seharusnya kita gunakan untuk bersikap bijak dalam memanfaatkannya. Nah, kita dapat mengisi waktu di bulan Ramadan ini dengan menyambung silaturahmi.
Bagaimana caranya? Tentu saja ada begitu banyak cara, beberapa diantaranya seperti pergi mengunjungi rumah orang-orang yang kita kenal, memberikan hadiah kepada mereka, ataupun mengajak mereka bertemu di suatu tempat untuk melakukan kegiaan-kegiatan yang bermanfaat selama Ramadan, seperti sama-sama menghadiri kajian ilmu, kajian Islam, dan mengajak untuk melakukan berbagai kegiatan sosial.
2. Menyambung Silaturahmi, Kegiatan Berpahala
Menyambung silaturahmi merupakan suatu amal baik yang jika dilakukan karena Allah Ta’ala maka akan mendapatkan pahala dari-Nya. Nah, ketika kita menyambung silaturahmi di bulan Ramadan, berarti kita telah berusaha untuk melakukan salah satu amalan baik guna meraih pahala berlimpah dari Allah. Ingatlah, bahwa Allah akan melimpahkan setiap amal baik yang dilakukan karena-Nya dengan pahala yang berlipat-lipat di bulan Ramadan ini. Jadi, tak perlu ragu lagi ya untuk memperbanyak amalan baik di bulan ramadan ini, salah satunya dengan menyambung silaturahmi.
3. Menyambung Silaturahmi, Kegiatan Sederhana Penuh Hikmah
Terdapat begitu banyak sekali hikmah yang akan kita dapatkan dari menyambung silaturahmi ini, ya meskipun kelihatannya ini hanyalah kegiatan yang sederhana. Beberapa hikmah dari menyambung silaturahmi, khususnya di bulan Ramadan ini.
a. Mendekatkan Kembali Hati-Hati yang Telah Menjauh
Hikmah pertama dari menyambung silaturahmi adalah dapat mendekatkan kembali hati-hati yang telah menjauh. Tak dapat dipungkiri bahwa salah satu alasan utama kita menunda melakukan silaturahmi ini adalah karena kesibukan yang kita jalani.
Nah, di bulan Ramadan ini mari kita usahakan atur dan luangkan waktu kita untuk silaturahmi. Sebab, biasanya di bulan Ramadan ini perusahaan/instansi akan memberikan sedikit kelonggaran kegiatan bahkan memberikan waktu libur di hari-hari tertentu bulan Ramadan bukan. Alangkah baiknya jika gunakan kesempatan ini untuk menyambung silaturahmi dengan kerabat-kerabat kita. Manfaatkan bulan Ramadan ini untuk mendekatkan kembali hati-hati yang telah menjauh, menjauh karena kurangnya komunikasi efektif, menjauh karena segudang kesibukan kita, dan menjauh karena banyak hal lainnya.
Menyambung silaturahmi akan memberikan kita banyak sekali manfaat dan juga keutamaan. Nah, di artikel sebelumnya kita telah membahas beberapa manfaat yang akan kita dapatkan dari menyambung silaturahmi, khususnya di bulan Ramadan. Sekarang, yuk kita melanjutkan kembali mengenai pembahasan tersebut.
b. Merekatkan Hati-Hati yang Retak
Silaturahmi merupakan kegiatan sederhana penuh hikmah. Salah satu hikmahnya adalah dapat merekatkan hati-hati yang retak. Kok bahasannya hati lagi? Hehee, eitsjangan salah ya, maksudnya dari merekatkan hati-hati yang retak adalah menyambung kembali pertemanan atau hubungan yang sempat berantakan atau terputus karena permusuhan dan pertengkaran yang terjadi. Merekatkan hubungan pertemanan loh ya.. Bukan merekatkan hubungan dengan sang mantan. Tentu kalau untuk yang satu ini di agama kita jelas dilarang, iyaa dilarang pacaran seperti yang telah kita ketahui.
Di bulan Ramadan ini, akan sangat baik jika kita memanfaatkan momen tersebut untuk saling bermaafan satu dengan lainnya. Apalagi bulan ramadan adalah bulan penuh ampunan kan, jadi yuk kita manfaatkan bulan ini dengan sebaik mungkin. Mohon ampunlah kepada Allah karena telah saling memutuskan hubungan kekerabatan kemudian minta maaflah kepada kerabat kita tersebut. Namun, bagaimana jika kita telah berusaha untuk menyambung silaturahmi namun kerabat kita menolaknya? Sungguh Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, Ia tidak akan luput untuk membalas dari setiap perbuatan hamba-Nya. Mengenai menyambung silaturahmi ini, Rasulullah telah menjelaskannya dalam beberapa hadis berikut ini.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
Orang yang menyambung silaturahmi itu, bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin, akan tetapi orang yang menyambung silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus,” (Muttafaqun ‘alaihi).
Oleh sebab itu, menyambung silaturahmi dengan kerabat-kerabat kita merupakan suatu hal yang baik, meskipun mereka memutuskannya. Namun, sungguh kita akan mendapatkan balasan yang baik atas mereka dari Allah Ta’ala.
Diriwayatkan, telah datang seorang lelaki kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِي وَأُحْسِنُ إِلَيْهِمْ وَيُسِيئُونَ إِلَيَّ وَأَحْلُمُ عَنْهُمْ وَيَجْهَلُونَ عَلَيَّ فَقَالَ لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمْ الْمَلَّ وَلَا يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ
Wahai Rasulullah, aku mempunyai kerabat. Aku menyambung hubungan dengan mereka, akan tetapi mereka memutuskanku. Aku berbuat baik kepada mereka, akan tetapi mereka berbuat buruk terhadapku. Aku berlemah lembut kepada mereka, akan tetapi mereka kasar terhadapku.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Apabila engkau benar demikian maka seakan engkau menyuapi mereka pasir panas, dan Allah akan senantiasa tetap menjadi penolongmu selama engkau berbuat demikan,” (H.R. Muslim dan Ahmad).
Begitu pula firman Allah Ta’ala,
وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۙ أُولَٰئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ
Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam),” (Q.S. ar-Ra’d: 25).
Dari Jubair bin Mut’im bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus, (memutus tali silaturahmi),” (Mutafaqun ‘alaihi).
semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar