Akustik Organologi
Akustik adalah ilmu suara dan berkaitan dengan asal suara baik dalam ruang kosong, atau di pipa dan saluran, atau tertutup/terisolasi. Frekuensi jangkauan pendengaran manusia sekitar 16 Hz sampai sekitar 20 000 Hz.
Organologi mempelajari tentang struktur instrumen musik berdasarkan sumber bunyi, cara memproduksi bunyi dan sistem pelarasan. Organologi mempunyai maksud sebagai gambaran tentang bentuk dan rupa susunan pembagun konstruksi suatu gitar sehingga dapat menghasilkan suara seperti gitar kebanyakan. Organologi dalam istilah musik merupakan "Ilmu alat musik, studi mengenai alat-alat musik.
Alat musik adalah suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut dengan alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik.bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut organologi.
Ilmu pengetahuan tentang organ dalam dunia musik adalah ilmu yang mempelajari tentang instrumen musik, klasifikasinya, bagian–bagiannya, dan fungsinya sehubungan dengan instrumen itu sendiri, dan budayanya
Organologi mempunyai 2 pendekatan studi yaitu :
1) Studi Tekstual :
Pendekatan studi organologi dengan memperlakukan studi sebagai teks. Bahan studinya adalah instrumen itu sendiri dan instumen lainnya yang sama atau sejenis.
Bagian – bagian pokok yang berhubungan dengan akustik adalah menurut sumber bunyi (idiophone, chordophone, aerophone, membranophone, dan electrophone).
Bahan sumber bunyi.
Cara menggetarkan sumber bunyi.
Suara yang diproduksi tanpa resonator.
Suara yang diproduksi dengan resonator :
Jenis – jenis resonator
Jembatan sumber bunyi dengan resonator
Bagian – bagian instrumen yang mendukung bentuk dan penampilan yaitu :
Bentuk bagian – bagian pokok yang berhubungan dengan akustik.
Bentuk, bahan dan warna bagian – bagian pendukung.
Ornamen yang pokok maupun pendukung.
Bagian – bagian fungsional lainnya (agar mudah dibawa, dipindah, dll).
2) Studi Kontekstual :
Pendekatan studi organologi yang menghubungkan instrumen obyek studi dengan berbagai hal yang terkait dari lingkungannya (ensambel, genre, musik dan musikal) merembet ke lingkungan yang berhubungan dengan sejarah, budaya, masyarakat, dan lain – lain
Studi tentang fungsi instrumen itu di dalam ensembelnya sebagai unsur pembangun rasa musikal.
Studi tentang seberapa jauh peranan dan fungsi instrumen itu dalam genre lain, bagaimana situasinya adakah modiikasi bentuk utasi fungsi, dan lain – lain.
Studi tentang makna simbol instrumen itu dalam kepercayaan masyarakatnya.
Studi tentang jenis ornamen yang digunakan dalam instrumen itu ( makna simbolik dan bentuk, warna, letak ).
Studi tentang sebaran instrumen itudi sebuah wilayah / dunia.
Perubahan fungsi mulai dari fungsi musikal sampai dengan fungsi sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar