A. Pendahuluan
Mengerjakan tes atau ujian merupakan
aktivitas yang sangat dekat dengan kita, baik ketika sekolah, memasuki dunia
kerja, atau bahkan ketika akan dipromosikan dalam karir. Mengerjakan tes atau
ujian terkadang bukan hanya masalah kita menghapal materi kemudian mengerjakan
soal. Sesungguhnya ketika kita mengerjakan soal tes atau ujian terjadi banyak
proses yang terkait bukan hanya pada saat kita mengerjakan tes, akan
tetapi juga bagimanakah persiapan kita sebelumnya, reaksi emosional, serta
fisik yang bercampur menjadi satu. Dalam mengerjakan soal tentunya tidaklah
cukup mengAndalkan hapalan yang kita miliki dalam menjawab soal, akan tetapi
lebih dari itu, bagaimana persiapan kita, strategi yang kita pilih untuk
menyelesaikan soal menjadi kunci sukses tidaknya kita mengerjakan tes atau
ujian.
Dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada
perguruan tinggi negeri, tidak jarang kita mendengar terdapat orang-orang
pintar yang tidak lulus. Dalam tulisan ini Anda akan diajak untuk melihat
berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan mengerjakan suatu tes atau
ujian. Kemudian dalam tulisan ini Anda akan mendapatkan berbagai hal yang harus
dipersiapkan dalam menghadapi ujian, baik persiapan secara fisik, maupun secara
mental. Anda juga akan diajak untuk lebih mengenali karakteristik dari
soal-soal tes atau ujian. Dan terakhir Anda akan diberikan strategi praktis
menjawab soal secara efesien dan efektif.
Mengerjakan sebuah ujian atau tes bukanlah hanya masalah
apakah kita menguasai pokok materi atau tidak. Seringkali kita mendapati anak
yang cerdas tetapi sering mendapatkan nilai yang rendah pada ujian atau tes.
Hal ini mungkin saja terjadi karena mengerjakan saol ujian atau tes menuntut
proses mental yang dipengaruhi berbagai faktor. Karena faktor mental menjadi
dominan pada waktu kita mengerjakan tes atau ujian maka faktor mental ini juga
mempunyai pengaruh yang besar dalam menyumbangkan keberhasilan mengerjakan tes
atau ujian. Faktor mental yang dimaksud adalah kondisi psikologis testee (orang
yang mengerjakan tes) pada waktu akan mengerjakan dan ketika mengerjakan tes
atau ujian. Kekhawatiran menghadapi tes atau ujian diberi label kekhawatiran
karena perasaan ini sebagian besar disebabkan oleh rasa takut yang, muncul oleh
imajinasi. Umumnya, rasa takut berdasarkan realitas, sementara kekhawatiran
adalah rasa takut karena imajinasi atau bayangan yang tidak jelas sebabnya.
Akibatnya fisik dan emosional bisa sama. Jika seseorang
“takut terbang” tetapi belum pernah terbang, orang itu bisa dikatakan memiliki
kekhawatiran yang hebat. Sebaliknya jika orang itu pernah mengalami kecelakaan
pesawat terbang, rasa takutnya kini didasarkan pada realitas.
Kekhawatiran menghadapi tes memiliki berbagai tingkatan,
dari ringan sampai berat. Kekhawatiran bisa kronis (terjadi pada setiap tes
tidak peduli seberapa penting tes itu), atau kekhwatiran akan tes bisa bersifat
akut (hanya terjadi pada jenis tes atau ujian tertentu).
Kekhawatiran yang ringan dalam menghadapi tes atau ujian
sebenarnya berita baik. Kekhawatiran ringan itu memacu
hormonadrenalin kita sehingga menciptakan kewaspadaaan yang membuat Anda
lebih terfokus dalam menyelesaikan tes atau ujian. Konsentrasi tetap tinggi
pada kondisi ini.
Kekhawatiran yang berada di atas ringan adalah kekhawatiran
tingkat tinggi, kekhawatiran tingkat tinggi dapat mengakibatkan otak berhenti
bekerja untuk sementar. Pernahkah kita menglami kesulitan menjawab soal ketika
mengerjakan tes atau ujian, tetapi setelah ujian selesai dan stes mereda, otak
kita kembali aktif, jawaban itu menjadi jelas.
Jenis kekhawatiran yang berat atau hebat dalam menghadapi
tes atau ujian memang tidak terlalu umum, tetapi jika kekhawatiran jenis itu
menyerang dapat terjadi tekanan hebat yang secara mental dan fisik, seperti
bisul, muntah-muntah, depresi yang akut. Sehingga jika Anda mengalami
kekhawatiran jenis ini sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter spesialis.
C. Penyebab Kekhawatiran Menghadapi Tes
Kekhawatiran seringkali disebabkan oleh banyak hal, sehingga
mungkin saja berbeda antar orang yang satu dengan yang lain. Akan tetapi pada
umumnya faktor yang membuat orang khawatir adalah kurangnya persiapan yang
merangsang timbulnya perasaan tidak nyaman yang berkaitan dengan sesuatu yang
tidak diketahui. Bayangkan Anda berada di kelas III SMA yang akan menghadapi
ujian nasional. Akan tetapi Anda tidak banyak meluangkan waktu untuk belajar.
Sampai akhirnya waktu ujian tinggal satu bulan lagi. Apakah muncul perasan
khawatir pada saat itu, apakah Anda stress menghadapi keadaan itu? pada umumnya
ya, kita kan khawatir dan stress menghadapi ujian nasional tersebut.
Penyebabkan munculnya kekhawatiran yang kedua adalah karena
kita pernah mengalami kegagalan sebelumnya. Kita selalu saja mendapatkan nilai
rendah pada pelajaran matematika sehingga ketika dalam ujian nasional terdapat
mata pelajaran matematika kita menjadi khawatir. Apakah kita akan dapat
menghadapi ujian nasional tersebut atau tidak.
Kedua penyebab munculnya kekhawatiran itu kemudian
berkembang dalam diri seseorang dan seringkali memunculkan imajinasi sendiri
akan pada diri seseorang
seperti :
· Menetapkan diri untuk gagal—“saya terlalu bodoh untuk
mengerjakan tes atau ujian ini”.
· Mengecewakan diri sendiri — “saya tahu saya
takkan pernah lulus tes atau ujian ini”.
Penyebab munculnya kekhwatiran yang akan membuat kita stress
tentunya harus dapat kita kenali, sehingga kita dapat merencanakan tindakan
pencegahan sehingga terhindar dari kekhawatiran yang berlebih-lebihan. Untuk
mencegah/mengurangi kekhawatiran menghadapi tes dapat dilakukan dengan beberapa
hal, yaitu ;
- Hindari belajar kilat dan belajar secara rutin untuk
mempersiapkan diri
- Latihan mengerjakan soal
- Tidur istirahat yang cukup malam sebelum pelaksanaan tes
atau ujian
- Makan yang cukup dan benar
- Bayangkan kesuksesan
- Motivasi lah diri Anda dengan bahasa yang positif
- Berolahraga
Dalam mengerjakan tes atau ujian selain faktor mental,
tentunya juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu fisik. Akan berbeda tentunya
orang yang mengerjakan tes atau ujian dalam keaadaan sehat fisiknya dan dalam
keadaan sakit. Untuk itu faktor fisik ini harus juga memjadi perhatian, apabila
kita ingin berhasil dalam tes atau ujian. Bayangkan Anda belajar dengan giat
siang dan malam untuk menghadapi tes masuk perguruan tinggi negeri, akan tetapi
pada hari pelaksanaan ujian Anda terserang sakit! Akankah Anda akan optimal
mengerjakan sal-soal dalam ujian tersebut ?.Untuk itu jauh-jauh hari sebelum
hari pelaksanaan tes atau ujian kita harus mempersiapkan fisik kita sehat.
Perhatikanlah asupan makanan yang kita konsumsi. Banyaklah
makan makanan yang bergizi tinggi, buah-buahan, sehingga otak kita dapat
bekerja dengan baik untuk mengolah berbagai informasi ketika kita belajar.
Sebuah penelitian di Institut Teknologi Massachusetts, peneliti memberikan
kepada pria usia 18 hingga 28 tahun makan siang berupa daging ayam kalkun
(mengandung 3 ons protein). Setelah itu mereka diminta melakukan latihan
berpikir cukup rumit. Pada hari yang lain, mereka diberi makanan yang terbuat
dari 4 ons tepung gandum (hampir karbohidrat murni) dan mereka diminta
mengerjakan latihan yang serupa, para peneliti menemukan bahwa peserta tes
mengalami penurunan kerja mental setelah memakan makanan yang berbeda. Hasil
penelitian di atas rasanya cukup untuk mengingatkan kita bahwa apa yang kita
makan akan mempengaruhi bagaimana kerja otak kita.
Selain memperhatikan asupan makanan, kita juga harus
membiasakan berolahraga. Hal ini penting Karena dengan berolahraga tubuh kita
menjadi sehat dan kuat. Dengan kondisi tubuh yang sehat tentunya kita akan
lebih semangat dalam mengerjakan berbagai aktifitas kita, seperti belajar,
bermain, dan lain sebagainya. Dr. Bruce Tuckman, seorang professor penelitian
pendidikan di Universitas Florida mengatakan bahwa olahraga teratur
meningkatkan kinerja mental. Kesimpulan itu didasarkan pada penelitiannya
dimana anak-anak sekolah yang ikut serta dalam program lari pagi selama lima
belas minggu mendapatkan hasil lebih baik dalam tes kreativitas dari pada
anak-anak yang tidak melakukan olahraga.
Indonesia adalah negara dengan masyarakat penganut
beraneka ragam agama. Sebagai umat beragama, tentunya kita percaya pada Tuhan
Yang Maha Esa. Tuhan yang telah mengatur berbagi keputusan hidup kita. Sebagai
manusia kita hanya dapat berusaha, tetapi Tuhan jugalah yang menentukan apa
yang akan terjadi. Dialah yang menentukan berbagai rencana yang dimiliki
manusia, tetapi Tuhan jugalah yang memerintahkan kita untuk berdoa meminta
segala sesuatu yang kita harapkan. Dengan memanjatkan doa, menyatakan harapan,
keinginan, tujuan yang hendak kita capai kepada-NYA seakan memberikan kekuatan
kepada kita untuk menggapai harapan, tujuan, sebagaimana doa yang kita
panjatkan. Berdoa memang agaknya sesuatu yang biasa kita lakukan, dan agaknya
tampak seperti hal kecil.
Akan tetapi sesungguhnya dalam kata-kata doa yang kita
panjtkan sesungguhnya di dalamnya terdapat energi yang dapat menggerakkkan diri
kita untuk menggapai doa yang kita panjatkan tersebut. Jika kita akan menghadapi
ujian atau tes,maka biasakanlah memanjatkan doa pada Yang Maha Kuasa agar
ujian atau tes kita akan jalani dapat kita lalui dengan sukses. Percayalah,
doa-doa yang kita bacakan akan memberikan energi positif pada diri kita yang
akan mendorong kita untuk giat belajar, dan merasa yakin bahwa kita akan sukses
dalam menjalani tes atau ujian
1. Pilihan Ganda (Multiple Choice)
Pilihan Ganda (Multiple Choice) Hampir semua pertanyaan
jenis memilih, tidak memerlukan pendapat atau penafsiran. Pertanyaannya
bersifat obyektif, bukan subyektif. Ini tentunya berbeda dengan jawaban essai.
Dengan demikian dalam tes yang berbentuk pilihan gAnda, Anda diharuskan untuk ;
- mengingat informasi tertentu
- memikirkan jawaban terbaik
- memisahkan satu jawaban dari berbagai macam data
ketika membaca kembali sebuah pertanyaan memilih, ada tiga
komponen yang perlu Anda pertimbangkan ;
~ Dasar (apa yang ditanyakan)
~ Opsi (pilihan-pilihan yang Anda miliki untuk menjawab
pertanyan itu
~ Diversi (serangkaian informasi yang dirancang untuk
mengubah perhatian)
“Dasar” merupakan inti pertanyaan itu. Dasar itu bisa satu
kata atau seluruh paragrap. Dasar untuk pertanyaan bisa pula sebuah situasi,
kasus, atau skenario. Ketiga hal ini mengharuskan peserta tes segera memutuskan
apa poin utama uraian tersebut. Ketika menganalisis tes pilihan ganda, Anda
harus memfokuskan perhatian hanya pada dasar pertanyaan.
“Opsi” merupakan pilihan-pilihan yang Anda miliki untuk
menjawab pertanyaan tes pilihan ganda. Opsi ini sering kali mengharuskan Anda
menyadari jawaban yang benar di antara jawaban lain yang salah. Dalam tes
pilihan ganda yang lebih kompleks, semua jawaban bisa tampak serupa atau saling
melengkapi. Dalam hal ini perlu mempersempit pilihan dengan meninjau dasar
pertanyaannya.
“Diversi” merupakan rangkaian informasi yang dirancang untuk
mengalihkan perhatian Anda dari dasar pertanyaan. Diversi dapat berupa
pertanyaan atau opsi. Agar tetap fokus, selalu kembali ke dasar pertanyaan.
Berhati-hatilah pada kata-kata mutlak atau kata-kata dengan arti tetap,
misalnya selalu, tidak pernah, tidak satupun, dan semua kata-kata yang bersifat
mengecoh yang sebagian besar merupakan diversi. Kurang, lebih, sedikit,
kadang-kadang, tidak, kecuali merupakan contoh kata-kata di mana Anda perlu berhenti
dan memeriksa kembali. Jawaban bisa tampak jelas sehingga Anda melihat salah
satu kata-kata ini.(** bagi yang ingin latihan soal silahkan klik inilatihansoal)
Soal jawaban singkat adalah pertanyaan yang memerlukan
jawaban singkat. Jawaban itu dapat muncul dalam beberapa bentuk seperti isi
titik-titik, kata di tengah kalimat, melengkapi kalimat, serta definisi
pertanyaan yang memerlukan jawaban singkat umumnya memerlukan ingatan yang
spesifik, deklaratif atau di luar kepala. Cara terbaik mempersiapkan diri untuk
jenis tes ini adalah belajar dengan kartu flash (kartu yang berisi ringkasan
materi).
Baca petunjuk soal dengan teliti. Jika ada yang kurang jelas
dari petunjuk itu, tanyakan pada guru atau pengawas dan minta penjelasan.
Baca pertanyaan baik-baik. Dengan hanya membaca bagian
pertama pertanyaan atau membaca pertanyaan sekilas, Anda bisa mengambil
kesimpulan yang keliru sehingga mengakibatkan mengisi jawaban yang keliru.
Jawab hanya yang ditanyakan saja. Memberi jawaban yang
terlalu banyak hanya akan membuang-buang waktu saja, lagi pula informais itu
mungkin tidak diperlukan. Kecuali jika Anda piker ada dua kemungkinan atau
lebih, tuliskan saja tandai pertanyaan itu, jika masih ada sisa waktu
pikirkanlah kembali mana jawaban yang paling tepat. Akan tetapi jika tidak ada
waktu lagi, maka guru yang murah hati akan memberi separuh nilai.
Sebelum mengikuti tes atau ujian yang berbentuk essay, maka
Anda perlu menebak pertanyaan yang akan muncul, tuliskan jawaban Anda
sebelumnya seakan Anda sedang mengikuti tes. Beri waktu sama dengan waktu Anda
di kelas.
Ketika tes atau ujian berlangsung, baca baik-baik
pertanyaan, jika diizinkan garis bawahi kata-kata kunci dalam pertanyaan itu.
Jika pertanyaan punya banyak bagian, gunakan peta belajar untuk menyusun
kembali pertanyaan dan bagian-bagiannya.
Pada tes yang berbentuk essay, guru akan mencari tiga unsur
utama, yaitu ; pengetahuan Anda akan subyek, kemampuan Anda mengorganisasikan
pikiran, dan keterampilan Anda dalam menulis. Untuk itu maka jawaban yang harus
Anda berikan harus juga memilki tiga bagian utama, yaitu: pengantar, tubuh/isi,
kesimpulan.
Pada bagian pengantar, nyatakanlah kembali atau tafsirkan
pertanyaan dengan menggunakan beberapa kata dari pertanyaan. Kemudian lanjutkan
jawaban Anda dengan tubuh / isi, dengan menggunakan kata-kata atau kalimat
peralihan yang dapat berasal Dari pengantar. Nyatakan ide-ide Anda dengan jelas
dan ringkas. Dukung ide-ide pikiran utama Anda dengan contoh atau penjelasan
yang lebih kongkrit. Setelah itu nyatakan kembali ide pokok Anda secara
ringkas.
G. Lakukan Latihan Yang Tepat
Setiap soal memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri.
Sehingga apabila kita sering mengerjakan soal-soal dengan pola dan bentuk yang
sama kita akan menjadi terbiasa dan relatif lebih mudah mengerjakannya.
Pengalaman mengikuti ujian nasional SMA, misalnya, hanya sekali kita alami, akan
tetapi kita tetap dapat mengenali karakteristik soal dengan mengerjakan
soal-soal sejenis tahun-tahun sebelumnya. Semakin kita sering mengerjakan
soal-soal tersebut maka, semakin terlatih kita mengerjakan soal-soal pada tes
atau ujian nasional tersebut. Demikian juga pada tes atau ujian di sekolah.
Kita dapat memiliki pengalaman mengerjakan tes atau ujian sekolah apakah itu
ulangan umum, atau tes yang lainnya dengan berlatih mengerjakan soal-soal pada
periode sebelumnya. Misalnya akan ada ulangan umum pada mata pelajaran
matematika di sekolah, maka pinjamlah soal-soal terdahulu dari kakak kelas
untuk dipelajari dan coba mengerjakannya.
Berikan tanda pada soal-soal yang tidak dapat Anda
selesaikan, carilah orang yang dapat memberikan penjelasan pada Anda misalnya
guru atau kakak kelas. Setelah Anda berlatih mengerjakan soal-soal tersebut,
kemudian ajaklah teman Anda untuk belajar bersama. Berikan jawaban atas
soal-soal yang telah Anda kerjakan pada teman, kemudian mintalah tanggapan
teman, apakah jawaban yang Anda buat sudah benar menurut teman Anda. Hal ini
penting, karena Anda akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar karena
melakukan hal itu. Keuntungan yang pertama adalah kekuatan Anda mengingat soal
yang telah Anda kerjakan menjadi lebih kuat dengan Anda menjelaskannya pada
teman. Informasi itu akan bertambah kuat dalam ingatan kita manakala informasi
itu kita sampaikan pada orang lain. Keuntungan yang kedua adalah bahwa dengan
Anda menceritakan jawaban Anda atas soal-soal tersebut mungkin saja disalahkan
teman Anda, sehingga membuat Anda berpikir ulang, dan meninjau kembali jawaban
Anda. Masalah itu mungkin saja terjadi ketika Anda mengerjakan soal pada tes
atau ujian yang sesungguhnya. Kita akan lebih ingat ketika mengerjakan soal
yang sejenis, kesalahan yang pernah kita buat sebelumnya tentunya akan kita
ingat betul, sehingga kita dapat menjawab dengan benar pada tes atau ujian yang
sesungguhnya.
Pada waktu Anda mengerjakan soal-soal pada pelaksanaan tes
atau ujian maka ada beberapa hal yang Anda harus perhatikan agar Anda
mengerjakan soal tes atau ujian dengan baik. Pada saat-saat awal janganlah
terpancing untuk langsung melihat soal dan mengerjakan soal. Anda harus membaca
terlebih dahulu petunjuk pengsisian soal. Hal ini penting dilakukan agar Anda
tidak menyalahi perintah dari soal tersebut. Selain itu dengan membaca secara
teliti Anda menjadi lebih yakin karena tahu bagaimana akan mengerjakan
soal-soal tersebut.
I. Gunakan Teknik Scanning dan Scamming
Setelah membaca dengan teliti petunjuk pengisian jawaban,
maka kegiatan yang harus dilakukan adalah membaca soal dengan cepat (scamming).
Membaca dengan cepat (scamming) sebenarnya biasa dilakukan apabila kita mencari
nomor telepon pada buku telepon, atau mencari satu kata di kamus. Selain
scamming, kita juga melihat soal secara sekilas atau scanning seperti kita
membaca Koran. Kelompokkanlah soal yang telah dibaca secara cepat tadi pada
kelompok soal yang termasuk sangat sulit, sulit, sedang, dan mudah. (**silahkan
klik ini www.cpnsonline.com)
Anda dapat mengelompokkan soal yang tidak tahu sama sekali,
tidak ada bayangan bagaimana menjawabnya pada kelompok soal kelompok sangat
sulit atau beri tanda SS. Untuk soal yang Anda hanya tahu sedikit
dan masih sangat ragu akan kebenaran jawabannya maka masukkan ia ke dalam soal
yang termasuk sulit atau beri tanda S. Untuk soal yang Anda rasa tahu dan bisa
menjawabnya akan tetapi masih agak ragu apakah benar, masukkan soal tersebut
dalam kelompok soal yang sedang atau Anda beri tanda SD. Sedangkan soal yang
dirasa dapat Anda jawab dengan yakin benar maka masukkan ke dalam kelompok soal
yang mudah atau beri tanda M. setelah semua soal diberi tanda, maka barulah isi
jawaban mulai dari soal yang mudah, kemudian soal yang sedang, kemudian soal
yang sulit, baru terakhir soal yang sangat sulit. Hal ini penting
dilakukan karena seringkali peserta tes memulai mengerjakan tes berurut dari
soal nomor 1 sampai nomor terakhir. Tentu saja peserta tes kan sangat rugi,
pertama karena soal ujian atau tes biasanya memiliki tingkat kesukaran yang
berbeda-beda antara soal yang satu dengan yang lain. Apalagi, soal-soal
tersebut kemudian diacak dan tersebar. Jika peserta tes mengerjakan tes mulai
dari nomor 1 maka bisa jadi ia mengerjakan soal-soal dengan kategori yang
sulit, bahkan sangat sulit. Hal ini jelas merugikan peserta tes. Karena peserta
tes akan kehabisan waktu karena mengerjakan soal yang sulit atau sangat sulit
terlebih dahulu, karena bisa jadi ia mnemukan jawabnnya akan tetapi bisa jadi
tidak meneukan jawabannya. Hal ini tentunya akan mebuat peserta tes kelelahan
secara mental karena ia tidak dapat menjawab soal, sehingga apabila ia
mendapatkan soal yang sesungguhnya mudah karena konsentrasinya sudah mulai
pecah, soal yang mudah itupun akan sulit dijawab oleh peserta tes.
Dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika sekolah, kuliah,
akan bekerja, kita selalu dihadapkan dengan seprangkat ujian atau tes yang
menjadi syarat untuk mencapai sesuatu. Untuk itu, setiap otang tentunya ingin
agar mereka dapat mengerjakan tes dengan baik agar dapat mencapai apa yang
mereka inginkan.
Keberhasilan menghadapi tes atau ujian tentunya harus
dipersiapkan dengan baik, mulai dari sebelum tes, serta pada saat tes
berlangsung. Untuk persiapan sebelum tes, meliputi persiapan mental seperti
mengatur rasa khawatir yang muncul, kemudian berdoa, serta persiapan fisik
seperti berolahraga, dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Sedangkan persiapan
ketika tes berlangsung meliputi, latihan soal, mengenali bentuk-bentuk soal,
dan mempelajari teknik-teknik mengerjakan soal seperti scamming, ataupun
scanning.
Banyak orang yang mempunyai predikat sebagai orang pandai
akan tetapi gagal dalam menghadapi suatu ujian atau tes. Hal disebabkan oleh
faktor persiapan yang kurang baik, mereka memandang mengerjakan tes merupakan
hal yang biasa sehingga tidak terlalu penting mempersiapkan diri menghadapi tes
atau ujian tersebut.
Dengan mempersiapkan diri menghadapi tes atau ujian
sesungguhnya membuat kita lebih yakin bahwa kita akan bisa mengerjakan tes atau
ujian dengan baik. Keyakinan inilah kemudian yang menggerakkan energi yang ada
pada kita untuk berupaya mengerjakan tes atau ujian dengan baik.
Terima Kasih Telah Membaca Halaman ini, Semoga anda bisa lulus ujian ... aamiin