'smooth crue: Asi Ekslusif

Senin, Maret 14

Asi Ekslusif

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi saat lahir sampai berusia 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain, bahkan air putih sekali pun. ASI ini sangat baik sekali bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi, karena ASI merupakan makanan utama bagi bayi bukan susu sapi.

Tapi akhir-akhir ini kecenderungan ibu-ibu menyusui sudah terbius dengan iklan-iklan susu formula sehingga rela mengorbankan atau mengganti ASI dengan memberikan susu formula atau susu botol. Padahal menurut beberapa penelitian, berbagai penyakit berbahaya di masa bayi maupun usia dewasa bisa dihindari bila bayi diberi ASI EKSKLUSIF, contohnya infeksi, diare, radang otak, radang paru-paru, diabetes dan kanker. Begitu juga dengan kesehatan si Ibu, dengan ibu memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi akan mempercepat pengembalian uterus seperti sebelum melahirkan (involusi uterus) dan banyak lagi.


Dengan ASI Eksklusif seluruh kebutuhan bayi usia 0-6 bulan akan zat-zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya sudah terpenuhi, sesudah itu ASI tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan bayi, karena itu bayi memerlukan pula makanan tambahan (sesudah 6 bulan).

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, bukan susu sapi (susu formula). Beberapa alasan mengapa ASI lebih baik ketimbang susu sapi adalah sebagai berikut.

ASI mengandung lemak yang sangat tepat untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Jumlahnya tepat secara proporsional, mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim lipase. Pada susu formula enzim ini tidak ada karena akan hancur bila dipanaskan, sehingga bayi menemukan kesukaran untuk menyerap susu formula (Roesli Utami, 2001). Bentuk lemak ASI yang utama adalah AA dan DHA yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan sel-sel otak yang optimal.

Bagaimana dengan protein ASI? Protein ASI lebih rendah ketimbang Susu Sapi perbandingannya 3:1, tetapi mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi serta lebih mudah dicerna. Hampir semua susu sapi proteinnya berupa kasein dan hanya sedikit berupa Soluble Whey Protein. Kasein ini membentuk gumpalan yang liat dalam usus bayi, sedangkan SWP membentuk gumpalan lemak yang mudah dicerna dan diserap. Taurin terdapat dalam ASI tetapi tidak dalam susu sapi (Raiha, 1985) dan berfungsi sebagai neurotransmiter dan berperan penting untuk proses maturasi otak (Gaul, 1985).

Karbohidrat ASI yang utama adalah Laktosa, kadarnya 20%-30% lebih banyak dari susu sapi. Laktosa penting untuk jaringan otak yang sedang tumbuh, meningkatkan penyerapan Ca yang penting untuk pertumbuhan tulang, meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik (Lactobacilus bifidus).

Mineral ASI, konsentrasinya lebih rendah dari pada susu pengganti mana pun, sehingga akan lebih mudah diterima oleh kapasitas metabolik bayi. Rasio Kalsium dengan Fosfor (2:1) pada ASI. Konsentrasi Fosfor yang tinggi pada susu sapi akan menyebabkan penyerapan yang berlebihan yang menyebabkan terjadi Hipokalsemia Neonatal. Zat Besi (Fe) dalam ASI diserap oleh tubuh bayi sampai 70% dibandingkan dengan penyerapan hanya 30% dari susu sapi, ASI juga mengandung Na, K dan Clor yag lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi tetapi jumlah ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi ( suharjo 1995).

Dari ulasan singkat tersebut diatas, kita dapat mengambil kesimpulan "Bahwa ASI adalah Makanan Utama Bayi bukan Susu Sapi", tidak ada Susu yang lebih baik dari Pada ASI. 

Tentang ASI
Saat buah hati ibu tumbuh dan berkembang di dalam kandungan, tubuh ibu memberinya antibodi melalui plasenta. Ini memberinya kekebalan pasif yang mampu melindungi janin ibu dari serangan penyakit selama masa kehamilan. Namun, begitu sang buah hati dilahirkan, ia tidak lagi mendapatkan suplai antibodi. Sementara itu sistem kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir belum bekerja secara sempurna. Karena itu, bayi sangat rentan terkena resiko infeksi pada tahun pertama hidupnya.
Menurut Professor Guido Moro dari Macedonis Melloni Maternity Hospital di Milan dua pertiga dari sistem kekebalan tubuh bayi ada di bagian perutnya, sehingga sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang ia makan dan minum. Itulah sebabnya mengapa buah hati Ibu yang baru lahir sangat membutuhkan ASI terutama selama 6 bulan pertama kehidupannya.

Sebagai makanan pertama si buah hati, ternyata ASI bukan hanya nutrisi sempurna untuk buah hati dan mendekatkan hubungan emosi antara ibu dan sang bayi, namun sekaligus memberi perlindungan karena ASI bermanfaat memperkuat imunitas alami bayi yang baru lahir.

Begitu banyak manfaat ASI untuk sang buah hati, sepuluh keajaibannya antara lain:

1. ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun sistem kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik
2. ASI menurunkan terjadinya resiko alergi
3. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan
4. ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk
5. ASI kaya akan AA|DHA yang mendukung pertumbuhan kecerdasan anak
6. ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus
7. ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang (dimana cuma ASI yang memilikinya)
8. Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak.
9. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian hari
10. Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis.  

Manfaat Besar ASI di Tahun Kedua

Anda sukses menyusui eksklusif untuk buah hati selama enam bulan dan meneruskannya hingga si kecil berusia satu tahun. Setelah itu Anda merasa cukup dan akan menyapihnya alias menggantikan ASI dengan susu formula. Sebaiknya tunda dulu keinginan ini karena pemberian ASI di tahun kedua kehidupan bayi memberi manfaat ekstra.

Saat menginjak tahun kedua, kemampuan bayi berkembang, seperti merangkak atau belajar berjalan dan memasukkan segala sesuatu ke mulutnya. Akibatnya, bayi akan mudah mengalami infeksi penyakit. Makanya, disarankan ibu tetap menyusui bayi setelah ulang tahunnya yang pertama untuk mempertahankan kekebalan tubuhnya terhadap serangan virus dan bakteri penyebab penyakit.

UNICEF merekomendasikan selain pemberian makanan bergizi seimbang dan imunisasi, bayi usia 12-24 bulan disusui sesering mungkin. Tentu ada alasan kuat kenapa para ibu diimbau untuk menyusui bayinya memasuki tahun kedua. Berikut manfaatnya:

1. ASI di tahun kedua kandungan faktor imunitasnya meningkat

Penelitian menyebutkan zat antibodi tersedia dalam jumlah besar pada ASI selama masa menyusui. Tapi ternyata sebagian faktor kekebalan dalam ASI konsentrasinya meningkat selama tahun kedua dan selama proses penyapihan (weaning).

2. Pemberian ASI setelah bayi 6 bulan cegah risiko alergi dan asma

Salah satu cara terbaik mencegah alergi dan asma adalah menyusui eksklusif selama enam bulan dan meneruskannya hingga si kecil berusia 2 tahun. Memperpanjang pemberian ASI berarti menunda selama mungkin bayi bersinggungan dengan zat penyebab alergi. ASI sendiri membantu mempercepat pematangan lapisan pelindung dalam usus bayi, melapisi usus bayi dan menghalangi masuknya molekul penyebab alergi ke dalam darah bayi serta memberi perlindungan antiradang sehingga menekan risiko infeksi pemicu alergi

3. ASI perkecil risiko sakit anak usia 16-30 bulan

American Academy of Family Physicians melihat anak-anak yang disapih sebelum usia dua tahun meningkat risikonya (AAFP 2001). Penelitian lain menyebutkan anak usia 16-30 bulan yang disusui lebih jarang sakit, kalaupun sakit maka sakitnya lebih singkat dibanding anak sebaya yang tidak disusui

4. ASI dibutuhkan anak yang sakit

UNICEF merekomendasikan anak di bawah tiga tahun yang sakit agar diberi ASI, karena ASI merupakan makanan bergizi yang paling mudah dicerna saat si kecil kehilangan nafsu makan

5. ASI di tahun kedua lebih kaya nutrisi

Penelitian dr. Dror Mandel, dkk, menyatakan ASI dari ibu yang menyusui lebih dari satu tahun kandungan lemak dan energinya meningkat dibanding ASI dari ibu yang menyusui lebih singkat

6. ASI di tahun kedua sumber lemak dan vitamin A tak tergantikan

Berdasar penelitian Adelheid W. Onyango dkk menyimpulkan ASI merupakan sumber lemak dan vitamin A yang tak tergantikan oleh makanan sapihan apapun

sumber :hanyawanita.com 

Dan biar lebih mantap lagi, pada tahun kedua (12-23 bulan) setiap 448 ml ASI memenuhi kebutuhan anak :

* 29% dari kebutuhan energinya
* 43% dari kebutuhan proteinnya
* 36% dari kebutuhan kalsiumnya
* 75% dari kebutuhan vitamin A
* 76% dari kebutuhan folatnya
* 94% dari kebutuhan vitamin B-12
* 60% dari kebutuhan vitamin C  








Bacaan lain tentang :



Widget by smooth